ARUS ANGIN
Angin atau arus
angin adalah gerakan masa udara secara horizontal.
Perpindahan masa
udara dari tempat yang mempunyai tekanan udara tinggi ke tempat tekanan udara
rendah.
Gerakan arus
angin tidak hanya terjadi dipermukaan bumi saja melainkan juga terjadi
dilapisan udara bagian atas.
Angin Barat
artinya angin dari Barat.
Arah angin 0o
– 360o
Arah angin dapat
berubah-ubah dan tetap.
-Veering
jika
arah angin berubah searah dengan jarum jam
-Backing
jika arah angin berubah berlawanan dengan jarum jam
-Windrane
adalah alat untuk mengetahui arah angin
Kecepatan angin
dinyatakan dalam Knots (mil/jam), km/jam, meter/detik.
Alat untuk
mengukur kecepatan angin disebut Anemometer/Aerovone.
Pada
Tahun 1905, FRANCIS BEAUFORT
menghitung kecepatan angin bukan dengan menggunakan alat anemometer
melainkan dengan mengamati langsung akibat-akibat yang ditimbulkan oleh
kecepatan angin tersebut, dengan skala Beafort.
Macam-macam Angin
Angin Atas
adalah angin yang mengalir dengan kecepatan tetap didalam lapisan udara yang
bebas hambat atau tanpa gesekan dengan permukaan bumi.Angin ini dijumpai pada
ketinggian 500 m keatas.
Angin Bawah
adalah angin yang mengalir pada lapisan udara dari permukaan bumi – 500 m.
Angin ini diatas daratan mempunyai kecepatan lebih kecil jika dibandingkan
diatas laut (Samudera). Kecepatan angin diatas daratan = 1/3 x kecepatan angin
diatas, Kecepatan angin diatas laut (samudera) = 2/3 x kecepatan angin diatas.
Angin permukaan bumi (angin
dibumi) adalah angin yang mengalir pada lapisan s/d 10 m dari permukaan bumi.
Angin Darat
adalah angin yang mengalir dari laut ke pantai (menuju daratan), terjadi
didaerah pantai pada siang hari, begitu sebaliknya angin laut dari daratan ke
laut pada pagi hari.
Konvergensi &
Divergensi
Konvergensi adalah penambahan masa udara
disuatu daerah permukaan bumi secara horizontal, yang mengakibatkan daerah
tersebut mengalami kenaikan tekanan udara.
Divergensi adalah pengurangan masa udara dari
suatu daerah di permukaan bumi secara horizontal, yang dapat mengakibatkan
daerah tersebut mengalami penurunan tekanan udara.
Atmosfeer Bumi
Pengertian
Atmosfeer
adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi, dan lapisan udara ini merupakan
campuran dari bermacam-macam gas antara lain : Nitrogen (Ni), Oksigen (O2),
Carbon dioksida (CO2), Neon (Ne), Helium (He), Ozon (O3),
dll.
Lapisan
udara ini semakin keatas semakin tipis, sampai ke daerah hampa udara atau ruang
angkasa luar.
Atmosfeer
terdiri dari campuran beberapa macam gas,
Perbandingan
dari masing-masing gas tetap kecuali Ozon (O3), carbon
dioksida (CO2), dan uap air (H2O)
Perbandingan
campuran adalah sebagai berikut:
Nitrogen (Ni) : 78,080 %
Oksigen (O2) :
20,946 %
Argon : 0,934 %
Carbon dioksida (CO2) :
0,035 %
Neon (Ne) : 0,00182 %
Helium (He) : 0,00052 %
Lain-lain : 0,00065 %
(Hydrogen, Ozon (O3)
Semua
lapisan udara mengandung uap air.
Udara
yang mengandung uap air sedikit disebut udara
kering.
Udara yang
mengandung uap air banyak disebut udara
basah.
Banyak
sedikitnya uap air yang dikandung oleh udara tergantung dari:
Tempat,
Waktu dan
Temperatur (
temperature tinggi dan pada musim panas uap air yang dikandung oleh udara
besar).
Oksigen (O2)
Gas oksigen
merupakan unsure yang sangat penting bagi kehidupan makluk hidup tetapi sedikit
peranannya terhadap peristiwa meteorology.
Carbon dioksida (CO2)
Carbon
dioksida di permukaan bumi dihasilkan dari proses pernafasan manusia, binatang,
pembusukan, pembakaran, maupun kegiatan gunung berapi. Jumlah carbon dioksida
dipermukaan bumi berubah-ubah, namun pada umumnya di daerah perkotaan lebih
banyak dari pada di luar kota.
Ozone (O3)
Kadar
ozone dalam atmosfeer berubah-ubah terhadap perubahan tinggi lintang, tempat
dan waktu.
O3
terbentuk pada bagian atas atmosfeer bumi dari radiasi (penyinaran) ultra
violet, kemudian mengendap dan membentuk lapisan ozone pada ketinggian ± 15 –
25 km.
Lapisan
ozon ini sangat penting artinya bagi kehidupan dipermukaan bumi karena lapisan
ozon menyerap sebagian terbesar dari sinar ultra violet atau ultra ungu dari
radiasi matahari.
SUSUNANAN ATMOSFER BUMI
Berdasarkanperbedaan
temperatur dan ketinggian yang terdapat dalam atmosfeer maka atmosfeer bumi
dibedakan menjadi 4 bagian antara lain :
- Lapisan
Troposfeer
- Lapisan Stratosfeer
- Lapisan Mesosfeer
- Lapisan
Thermosfeer
Lapisan
Troposfeer
Lapisan terbawah
denganketinggian:
± 8 s/d 11 km
diatas kutub bumi dan 18 s/d 20 km diatas equator bumi.
Temperatur udara
minimum ± 0,6oC
Lapisan
Stratosfeer
Terletak pada
ketinggian ± 50 km diatas permukaan bumi baik di kutub maupun di equator.
Temperatur pada
keadaan naik makin keatas:
Pada
ketinggian ± 20 km diatas permukaan bumi temperature tetap.
Pada
ketinggian ± 20 km - ± 32 km temperature naik pelan.
Pada
ketinggian > 32 km temperature naik cepat.
Lapisan Mesosfeer
Terletak pada
ketinggian ± 60 km diatas permukaan bumi.
Lapisan
Thermosfeer
Terletak pada
ketinggian 400 s/d 500 km diatas permukaan bumi.
Lapisan
Exosfeer
Terletak pada
ketinggian 500 s/d 600 km diatas permukaan bumi.
AWAN DAN
KABUT
Peristiwa Kondensasi
dalam Atmosfer
Proseskondensasi atau sublimasi adalah proses perubahan ujud yaitu uap
air menjadi awan,
kabut, embun, hujan atau Kristal-kristal es.
Kondensasi adalah penyerapan panas pada uap
airmenjadi titik-tik air atau
Kristal-kristal es tidak menguap lagi,
Sublimasiadalah proses uap air yang langsung
menjadi es tanpa melaui proses pencairan terlebih dahulu.
Awan
adalah hasil kondensasi yang merupakan kumpulan titik-titik air atau
Kristal-kristal es yang menggerombol dan mengapung di dalam atmosfeer
serta jauh berada diatas permukaan bumi.
Berdasarkan
ketinggian Awan dapat digolongkan:
Awan tinggi :
awan yang tingginya lebih dari 6 km diatas permukaan bumi.
Awan Cirrus (Ci)
Awan Cirrus
Cumulus (Cc)
Awan Cirrus
Stratus (Cs)
Awan Menengah :
awan yang tingginya diantara 2 km – 6 km diatas permukaan bumi
Awan Alto
Cumulus (Ac)
Awan Alto
Stratus (As)
Awan Rendah :
awan yang tingginya kurang dari 2 kmdiatas permukaan bumi
Awan Nimbo
Stratus (Ns)
Awan Stratus (St)
Awan Stratus
Cumulus (Sc)
Awan
yang membumbung tinggi: awan yang dapat naik dalam atmosfeer sampau ± 14 km diatas permukaan bumi.
Awan Cumulus (Cu)
Awan Cumulus
Nimbus (Cb)
Hilangnya
awan disebabkan karena:
- Adanya suatu
proses yang dapat mengakibatkan pembentukan awan berhenti.
- Adanya suatu
proses yang dapat menghilangkan titik-titik air atau Kristal-kristal es yang
terdapat pada awan, seperti:
- Dengan pemanasan
udara
- Dengan
terjadinya hujan
- Proses
matahari yang mencapai permukaan bumi
dalam jumlah banyak, sehingga temperature di permukaan bumi mnjadi lebih panas naik
sehingga awan akan hilang.
KABUT (Fok)
Kabut adalah awan yang mengapung-apung dekat
dengan permukaan bumi dan terbentuk jika temperature permukaan bumi lebih
dingin dari pada udara basah yang berada diatasnya.
EMBUN
Embun adalah endapan udara yang berbentuk
butir air yang menempel pada benda-benda dipermukaan bumi.
TEKANAN ATMOSFER/UDARA
Hubungan Tekanan Udara
dengan Ketinggian
Dengan
demikian tekanan udara akan menurun sesuai dengan kenaikan tinggi suatu tempat dari
permukaan bumi. Berkurangnya tekanan udara dapat dihitung dengan hukum BABINET
yaitu :
H2-H1 = 16000
x P1-P2/P1+P2 x ( 1 + 0,004 x tm
)
Dimana
: H2 : tinggi batas atas lapisan ybs (m)
P2 : tekanan batas atas lapisan ybs (mb)
H1 : tinggi batas bawah lapisan ybs (m)
P1 : tekanan batas bawah lapisan ybs (mb)
tm : temperature rata-rata antara temperature batas
atas dan batas bawah dari lapisan udara ybs (nol derajat Celsius) diperoleh
dari T2 + T1/2
Contoh
1. Sebuah pesawat
terbang di udara mengalami tekanan udara 600 mb dan temperature pada saat itu 0
derajat celcius. Diketahui tekanan udara dipermukaan bumi = 1000 mb dan
temperature pada saat itu 30 derajat celcius, berapa meter pesawat tersebut
terbang diatas permukaan bumi.
Jawab :
H2-H1 = 16000
x P1-P2/P1+P2 x ( 1 + 0,004 x tm
)
= 16000
x 1000-600/1000+600 x (1 + 0,004
x 30 + 0/2)
= 4.240 meter
Jadi terbang
dengan ketinggian 4.240 meter
2. Berapa meter
kita harus naik agar kita mengalami penurunan sebesar 1 mb. Diketahui tekanan
udara dipermukaan bumi = 1.000,5 mb, temperature rata-rata lapisan udara
setebal 50 m = 25 derajat Celsius.
Jawab :
H2-H1 = 16000
x P1-P2/P1+P2 x ( 1 + 0,004 x tm
)
= 16000 x 1000,5 – 999,5/1000,5+999,5 x (1 +
0,004 x 25 )
= 8,8 meter
ISOBARadalah
garis maya yang menghubungkan nilai tekanan udara yang sama.
Dalam satuan cgs (cm, gram, second)
tekanan udara dinyatakan dalam dyne/cm2, satuan ini kemudian diubah menjadi mb
(millibar) dan mm Hg.
h
= tinggi Hg (cm),
f
= dencity (grm/cm3),
g
= gravitasi (cm/det2).
Λ = luas penampang
1 bar = 1.000 mb
1 bar = 1 juta dyne/Cm2
1 dyne = 1 gr/cm det2
1 mm Hg = 4/3 mb
Angka-angka tersebut merupakan angka
standart dimana :
Pada suhu 0 derajat dencity air raksa = 13,596 gr/cm3,
Pada lintang 45 derajat gravitasi bumi =
980,6 cm/det2.
ALAT-ALAT UKUR TEKANAN
UDARA
Barometer air
raksa
Barometer
aneroid atau barometerlogam
Barograf
Prinsip
kerja Barometer Air Raksa
Jika tekanan
udara luar membesar, air raksa dalam bak turun dan air raksa dalam pipa naik,
jika tekanan udara luar mengecil air raksa dalam bak naik dan air raksa dalam
pipa turun.
PEMBACAAN BAROMETER AIR
RAKSA
KOREKSI INDEK
Untuk
mendapatkan hasil pembacaan Barometer disuatu tempat tertentu, perlu ditentukan
adanya suatu keadaan standart.
Keadaan standart
alat perlu dibebaskan dari kesalahan-kesalahan alat itu sendiri (dari pabrik),
maka perlu dilakukan adanya KOREKSI
INDEK.
Koreksi indek
diperoleh dengan cara membandingkan nilai penunjukan tekanan udara dari
barometer yang bersangkutan dengan penunjukan tekanan udara dari barometer
standart, atau koreksi indek sudah tercatat dalam TABEL KOREKSI INDEK yang dibuat oleh pabrik.
Barometer yang
baik jika koreksi indeknya kurang dari
0,1 mb.
Kesalahan-kesalahan
alat itu sendiri (dari pabrik)
- Pembagian
skala-skala dalam pipa air raksa belum tentu sempurna,
- Pipa gelas tidak
basah oleh air raksa, sehingga permukaan air raksa tidak datar melainkan
cembung keatas,
- Tabung diatas
air raksa tidak benar-benar hampa,
- Pembiasan sinar
pada kaca sering menimbulkan kesalahan-kesalahan.
KOREKSI SUHU
Sebagai suhu
standart adalah 0 derajat Celsius dimana pada suhu itu density air raksa =
13,956 cm/det2 yang digunakansebagai dasar perhitungan,
Untuk setiap
kenaikan suhu 1 derajat di lajur air raksa akan bertambah panjang 0,138 mm jadi
memperbesar nilai pembacaan,
Kecuali itu
skala-skala pada pipa juga akan memanjang sebesar 0,014 mm hal ini akan memperkecil nilai pembacaan,
Dengan demikian
KOREKSI SUHU terjadi kesalahan sebesar 0,138 mm – 0,014 mm = 0,124 mm Hg = 0,16 mb.
KOREKSI TINGGI
Sebagai tinggi
standart yang dipergunakan adalah tinggi rata-rata permukaan laut pada :
Pada permukaan
laut Bj udara = 0,00129 dan
Bj air raksa
pada suhu 0 derajat Celsius ± 13,6, oleh karena itu untuk mengimbangi berat 1
mm Hg diperlukan tinggi udara 13,6/0,00129 = 10,5 m
Jadi
1 mm Hg : 10,5 m udara
0,09 mm Hg : 1 m udara
4/3 x 0,09 mb : 1 m
udara
0,12 mb : 1
m udara
Dengan
demikian kalau kita membaca barometer diatas kapal sudah pasti menunjukan akan
selalu lebih kecil dari yang sebenarnya, untuk itu koreksi tinggi selalu.
Hubungan Tekanan Udara
dengan Suhu
Apabila
suhu
udara menurun maka tekanan udara pada suatu tempat akan
mengalami kenaikan.
Pada
ketinggian yang sama dari satu lokasi ke lokasi lain belum tentu memiliki
tekanan udara dan suhu yang sama.
BASAH UDARA
Atmosfeer bumi
itu mengandung bermacam-macam gas, debu-debu dan uap air.
Setiap gas,
setiap debu dan setiap uap air memberikan tekanan yang disebut tekanan parsiel.
Jumlah dari
tekanan-tekanan parsiel ini disebut tekanan udara.
Hampir
dapat dikatakan bahwa atmosfeer bumi mengandung uap air, udara yang tidak
mengandung uap air dikatakan udara kering,
dan udara yang mengandung uap air disebut udara basah.
Uap air ini datangnya dari proses penguapan, dari permukaan laut, sungai, danau, air
tanah serta transpirasi yaitu penguapan dari makhluk hidup.
Yang
dimaksud dengan Lembab Udara (Basah Udara)
adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara, pada saat itu, diberi
simbol (e).
Banyak
sedikitnya kelembaban udara tergantung dari :
Temperatur,
Tempat dan
Waktu dimana
udara tersebut berada
Temperatur
Kelembaban
udara akan membesar sesuai dengan kenaikan temperature pada saat itu, pada
suhu-suhu tertentu udara mampu menampung uap air secara maksimum. Udara yang
menampung uap air secara maksimum dikatakan bahwa udara tersebut dalam keadan
jenuh symbol (E).
Jika
nilai e = E maka udara akan mengalami kondensasi dengan phase-phase sebagai
berikut :
Berbentuk gas,
Berbentuk cair
missal : bintik-bintik air, embun, hujan
2 komentar:
Ihhhj kmuuuu......
Menambah ilmu pengetahuan
Posting Komentar