SUARA
DAN TINGKAH LAKU IKAN
Gelombang
suara merupakan terbaik dalam komunikasi bawah air, karena sinyal suara tidak
dipengaruhi oleh kekeruhan sehingga spesies ikan tertentu mampu berkomunikasi
menggunakan suara dalam keadaan gelap, suara dapat merambat dengan cepat pada
jarak yang jauh, sangat terarah dan tidak dipengaruhi oleh batu dan terumbu
karang. Selain sebagai tingkah laku komunikasi, suara diproduksi juga sebagai
efek samping dari tingkah laku makan atau pergerakan ikan.
TAKSONOMI
Ikan
kerapu memiliki 15 genera yang terdiri atas 159 spesies. Satu diantaranya
adalah Cromileoples altivelis yang selain sebagai ikan konsumsi juga juvenilnya
juga sebagai ikan hias. Ikan kerapu termasuk famili Serronidae, subfamili
Epinephelinea yang umumnya dikenal dengan nama groupers, rockcods, hinds dan
seabasses. Ikan kerapu ditemukan di perairan pantai Asia Pasifik sebanyak 110
spesies dan diperairan Philipina dan Indonesia Sebanyak 46 spesies yang
tercakup ke dalam 7 genera Aethaloperca, Anyperodon.
Menurut
Myers, et. Al (2005) berikut klasifikasinya yang dapat dituliskan tentang ikan
kerapu macan (Ephinephelus fuscoguttatus).
Class : Chondrichtytes
Subclass : Ellasmobranchi
Ordo : Percomorphi
Divisi : Perciformes
Family : Serranidae
Genus : Ephinephelus
Spesies : Ephinephelus fuscoguttatus
MORFOLOGI IKAN KERAPU MACAN
Kerapu
macan (Epinephelus fuscoguttatus)
mempunyai bentuk badan yang pipih memanjang dan agak membulat. Mulut lebar dan di dalamnya terdapat gigi
kecil yang runcing. rahang bawah dan atas dilengkapi dengan gigi yang berderet
2 baris lancip dan kuat. Kerapu macan (Epinephelus
fuscoguttatus) mempunyai jari-jari sirip yang keras pada sirip. Punggung 11
buah, sirip dubur 3 buah, sirip dada 1 buah dan sirip perut 1 buah. Jari-jari
sirip yang lemah pada sirip puggung terdapat 15-16 buah, sirip dubur 8 buah,
sirip dada 17 buah dan sirip perut 5 buah. Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) memiliki warna seperti sawo matang
dengan tubuh bagian vertikal agak putih. Pada permukaan tubuh terdapat 4-6 pita
vertical berwarna gelap serta terdapat noda berwarna merah seperti warna sawo.
CARA MAKAN DAN JENIS MAKAN
Ikan
kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus)
bersifat Hermaprodit Protigini, yaitu perubahan kelamin dari betina dan
menjelang dewasa akan berubah menjadi jantan. Ikan kerapu mulai siklus
reproduksinya sebagai ikan betina, kemudian akan berubah menjadi ikan jantan
yang berfungsi masa interseks dan masa terakhir masa jantan. Gonadnya mempunyai
daerah ovarium dan testis. Jaringan ovari kemudian mengisi sebagian gonad dan
setelah jaringan ovari berfungsi mampu menghasilkan telur. Kemudian akan
terjadi transisi dimana testisnya akan membesar dan ovarinya mengurut. Ikan
kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus)
yang sudah tua umumnya ovarium sudah teroduksi sekali sehingga sebagian besar
dari gonad terisi oleh jaringan lain. Fase produksi pada induk betina di capai
pada panjang tubuh antara 45-50 cm dengan berat 3-10 kg dan umur kurang lebih 5
tahun, selanjutnya menjadi jantan yang matang gonad pada ukuran minimal 74cm
dengan berat kurang lebih 11 kg.
CARA BERKEMBANGBIAK
Di
dalam tangki percobaan ikan betina yang telah dewasa bila akan memijah
mendekati jantan. Bila waktu memijah tiba, ikan jantan dan betina akan berenang
bersama-sama di permukaan air. Pemijahan terjadi pada malam hari, antara pukul
18.00 sampai pukul 22.00. Jumlah telur yang dihasilkan tergantung dari berat
tubuh betina, contoh betina berat 8 kg dapat menghasilkan telur 1.500.000
butir. Telur yang telah dibuahi besifat “non adhesive” yaitu telur yang satu
tidak melekat pada telur yang lainnya. Bentuk telur adalah bulat dan transparan
dengan garis tengah sekitar 0,80-0,85 mm. Telur yang telah dibuahi akan menetas
menjadi benih yang aktif berenang. Benih inilah yang umum tertangkap oleh
nelayan. Kelimpahan benih ikan kerapu ini sepanjang tahun tidak sama.
Kelimpahan yang paling tingi disekitar Teluk Banten terjadi pada bulan Februari
sampai April.
PEMIJAHAN
Pemijahan
kerapu dapat dilakukan secara alami (natural
spawning) dan buatan (artifical
spawning). Pemijahan dilakukan
secara alami dengan metode manipulasi lingkungan. Sistem manipulasi lingkungan
mempunyai beberapa keuntungan antara lain kualitas telur baik, pemulihan induk
cepat dan pematangan kembali teratur. Sistem manipulasi lingkungan ini dilakukan
dengan memberi kejutan-kejutan perubahan temperatur yaitu dengan menurunkan
permukaan air sampai kedalaman 30 cm dari dasar bak. Biasanya induk akan
memijah pada malam hari berkisar antara pukul 23.00-03.00.
ANALISIS PRODUKSI
Kerapu
merupakan jenis ikan demersal yang suka hidup di perairan karang, diantara
celah-celah karang atau di dalam gua di dasar perairan. Ikan karnivora yang
tergolong kurang aktif ini relatif mudah dibudidayakan, karena mempunyai daya
adaptasi yang tinggi. Untuk memenuhi permintaan akan ikan kerapu yang terus
meningkat, tidak dapat dipenuhi dari hasil penangkapan sehingga usaha budidaya
merupakan salah satu peluang usaha yang masih sangat terbuka luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar