Pages

Welcome in MY BLOG....!!Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat ^_^.

Jumat, 16 Maret 2012

PENCIUMAN IKAN

Ikan Piranha ini terkenal sangat ganas, agresif dan pemakan daging. Banyak terdapat di sepanjang sungai amazone. Kebanyakan mengalir dalam batang sungai itu sepanjang daerah Brazilia dan Venezuela. Banyak jenisnya. Yang paling agresif ialah berukuran sedang. Rata-rata beratnya antara 600 sampai 700 gram. Ada yang satu kg tetapi jarang. Bahkan ada yang besar dan beratnya sampai 5 kg. Tetapi yang paling terkenal ganas dan agresif adalah yang berbadan sedang 600 sampai 700 gram itu (Putri, 2009).

Penggunaan umpan pada alat tangkap dalam operasi penangkapan ikan berfungsi sebagai pikatan atau stimulasi ikan dengan tujuan untuk meningkatkan afektivitas penangkapan. Studi respon tingkah laku ikan khususnya pada fungsi organ penciuman memiliki peranan penting untuk mengetahui efektivitas umpan (Riyanto et al, 2010).

Klasifikasi dan Morfologi Ikan
Klsifikasi Ikan Piranha (Pyghocentrus nattereri) menurut Uplix (2011), yaitu:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actino pterygii
Ordo : Characi formes
Famili : Serrasaimidae
Spesies : Pyghocentrus nattereri

Piranha merah adalah salah satu spesies dari keluarga piranha. Piranha merah hidup di lembah sungai mazon, sungai dibagian pantai timur laut brazil dan lembah sungai Paraguai. Piranha dan Essequibo. Piranha merah memiliki reputasi sebagai ikan air tawar yang paling ditakuti di dunia. Piranha merah memiliki serangkai gigi yang tajam seperti silet yang mampu menguliti daging mangsa atau bangkai hewan. Seperti namanya, Piranha Merah memiliki perut yang berwarna merah ketika dewasa, sementara Piranha Merah yang masih kecil berwarna keperakan dengan bintik-bintik gelap. Piranha merah dapat tumbuh hingga 33 cm dengan berat 3,5 kg (Afif, 2011).

Memiliki gigi runcing dan tajam. Ada kemiripan dengan gigi ikan hiu (cucut). Badan bagian bawahnya sepanjang perutnya berwarna merah dan ada yang berjenis bermata merah. Piranha bentuknya anggun, gagah, kukuh. Sedikit seperti ikan bawal atau ikan dorade atau ikan bulat (Ikan Hias, 2009).

Tingkah Laku Ikan Piranha
a. Tingkah Laku Umum Ikan Piranha
Ikan piranha adalah ikan yang paling ganas di dunia. Bahkan ikan yang paling tangguh, hiu atau barakuda, biasanya menyerang hal-hal kecil dari diri mereka sendiri. Namun serangan piranha terbiasa hal yang jauh lebih besar dari diri mereka sendiri. Meraka akan snap jari dari tangan incautioudy tertinggal di dalam air mereka mencingcang perenang di setiap kota sungai Paraguay ada orang yang telah dimutilasi dengan demikian, mereka akan mengoyakkan dan melahap hidup setiap orang yang terluka atau binatang karena di dalam air membuat ikan ini semakin agresif (Pobersonai, 2011).

Ikan piranha ini termasuk jenis agresif dan ganas ini biasanya bergerombolan banyak dan apabila sudah mendapatkan mangsa semakin banyak berkumpul tampak seperti gumpalan ikan sarden atau ikan teri menghitam (Uplix, 2007).

b. Tingkah Laku Khusus Ikan Piranha
Ada beberapa yang sebenarnya menyebabkan kebuasan pada piranha, diantaranya fluktuasi temperatur air, keadaan sifat kimia air, masa perkawinan dan ketersediaan makanan yang cukup adalah hal yang merupakan hal yang penting bagi ikan piranha. Agar ia tenang sebaiknya faktor-faktor yanh tersedia jangan ada yang mengganggu. Apabila dalam perairan ada binatang yang terluka, piranha mempunyai indra penciuman yang sangat tajam sehingga dapat dengan mudah mengetahuinya. Bau darah ini merangsang ikan ini untuk bertindak gila-gilaan, mereka memburu asal bau tersebut. Hal inilah yang menentukan bahwa piranha benar-benar buas dan rakus (Julian, 2011).

Piranha memiliki indera penciuman yang baik. Indera penciumannya mirip hiu yang dapat mencium bau darah dari jarak jauh. Namun ada ahli yang berpendapat Piranha dapat menemukan mangsa berdasarkan suara "keripak" dari mangsa yang berada di air (Gudang Materi, 2010).

Organ Penciuman Ikan
Telenchepalon adalah otak bagian depan yang merupakan pusat dari hal-hal yang berhubungan dengan pembauan. Saraf utama yang keluar dari daerah ini ialah saraf olfactory (saraf cranal I) yang berhubungan dengan hidung sebagi penerima rangsang. Pada ikan-ikan yang menggunakan hidung dalam pembauan mencari mangsanya otak bagian depan akan lebih berkembang. Pengrusakan telenchepalon akan menimbulkan beberapa gejala yang tidak normal.

Ikan memiliki indera pencium yang berkembangbiak. Beberapa jenis ikan memiliki antena, misalnya ikan lele. Telinganya tidak berkembang. Keistimewaan ikan adalah mempunyai gurat sisi yang terletak disisi kiri dan kanan tubuhnya, biasanya warna  gurat sisi berbeda dari warna sisik. Di dalam gurat sisi terdapat urat (Marzuki, 2011).

Fungsi Allomon dan Feromon
Feromon (pheromone) berasal dari bahsa latin pherein yang artinya memindahkan dan hormon yang artinya mencetuskan. Sekilas feromon mempunyai bunyi yang sama dengan hormon, untuk menekankan arti bahwa feromon memang mempunyai beberapa kemiripan dengan hormon. Feromon bersifat seperti laiknya hormon bersifat spesifik dan aktif dalam hitungan menit. Definisi feromon adalah senyawa yang diekskresikan oleh satu individu dan diterima oleh individu lain pada spesies yang sama, dimana mereka akan memberikan reaksi yang spesifik, seperti misalnya perubahan perilaku atau proses perkembangan dan pertumbuhan (Chemistry, 2011).

Allomon adalah suatu senyawa kimia atau campuran senyawa kimia yang dilepas oleh suatu organisme dan menimbulkan respon pada individu spesies lain. Organisme pelepas memperoleh keuntungan, sedang penerimanya dirugikan (Chemistry, 2011).

Organ indera lain yang juga sangat penting adalah pembau dan pengecap. Kedua organ ini merupakan reseptor kimia. Sinyal kimia (allomon dan feromon) digunakan sebagai alat komunikasi yang selanjutnya mempengaruhi pada tingkah laku ikan dan reproduksi ikan. Bahan-bahan kimia penting lainnya yang mempengaruhi nafsu makan pada ikan antara lain: asam amino dan nukleotida (Hepuralto, 2011).

Umpan
Umpan udang digunakan dua macam cara, yakni udang kupas dan udang segar yang hidup. Dua-duanya memiliki target sasaran tersendiri sehingga dengan membawa umpan hidup bisa mencari berbagai macam ikan. Umpan udang hidup biasanya dijual di pasar-pasar ikan tradisional yang menjual ikan segar dalam kondisi lama dapat disimpan dalam kotak sterofoam yang berisi es batu (Bobby, 2010).
Penggunaan umpan sebagai pikatan (atractor) dalam penangkapan pada umumnya dikaitkan dengan jenis dan lama waktu perendaman umpan. Jenis umpan sangat ditentukan oleh kebiasaan makan ikan. Perendaman umpan dengan kurun waktu tertentu menentukan kelayakannya terhadap ikan sasaran tangkapan, yaitu apabila dapat merangsang secara kimiawi dan apabila tekstur umapan tidak pudar sehingga panangkapan menjadi lebih efektif dan efisien (Dian, 2007).

Kaitan Respon Penciuman dengan Penangkapan
Prisip tingkah laku ikan yang menjadi sasaran tangkapan harus didukung oleh pemahaman terhadap indera utama dari ikan (sensory organ) khususnya indera penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, linea lateralis dan lain sebagainya. Indera tersebut merupakan indera penting ikan berhubungan dengan tingkah laku alam (natural behaviour). Keberhasilan usaha penangkapan ikan dapat ditingkatkan salah satunya dengan mengetahui tingkah laku ikan yang menjadi sasaran tangkapan (Dian, 2007).

Metode yang dapat digunakan untuk analisis penciuman ikan, yaitu metode tingkah laku ikan. Scanning Electro Micrigraph (SEM) dan fotografi grafimetri. Metode tingkah laku ikan bertujuan untuk menganalisis respon tingkah laku ikan mendekati umpan dilakukan secara deskriptif dan hasil rekaman timgkah laku ikan. Metode SEM dilakukan untuk mengetahui bentuk olfactory lamella ikan tergantung spesiesnya. Sedangkan metode fotografi gravimetri melalui pengamatan rasio berat setiap bagian otak yang mampu mengindentifikasi organ penciuman ikan sebagi organ dominan atau tidak dalam melakukan efektivitasnya (Purbayanto, 2010).

Tidak ada komentar:

Popular Posts

Followers