Saat
kita membicarakan masalah seks mungkin sebagian besar orang menganggap itu
adalah hal yang jorok, tabu ataupun vulgar. Padahal secara biologis seks itu
berarti sebagai pembeda jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. Sehingga
mereka yang belum mengerti benar tentang apa itu seks jadi menyalahgunakan seks
itu sendiri. Kejahatan seks merebak luas di kalangan remaja dan anak. Pengamat
anak, Evarisan “ sex education” (pendidikan seks) harus di masukkan dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, untuk
membendung maraknya tindak asusila yang dilakukan anak dan remaja (Indra, 2010)
. Dan saya sangat setuju dengan hal itu. Mengapa demikian? Karena saat kita
beranjak remaja tentu kita belum mengerti betul apa itu seks. Orang tua pun
mungkin enggan mengajari kita karena mereka menganggap itu adalah hal yang tabu
untuk dibicarakan. Akhirnya anak-anak maupun
remaja mencari informasi seks secara sembarangan melalui internet maupun
film porno dan hal itu justru yang sangat disayangkan (Indra, 2010). Maka
dari itu dengan adanya seks education berharap agar remaja tidak memiliki
kesalahan persepsi terhadap seksualitas dan tidak terjebak pada
perilaku-perilaku yang kurang bertanggung jawab baik dari segi kesehatan maupun
psikologis. Belajar tentang seks berbeda
dengan kita belajar tentang keterampilan yang lain. Misalnya kita belajar
renang agar mengetahui tentang teknik berenang yang baik, namun belajar seks
bukanlah belajar bagaimana aktivitas seks yang baik, melainkan apa yang akan
imbul atau dampak dari aktivitas seks tersebut. Aspek dan cara penyampaian pengenalan
atau pendidikan tentang seks, bisa dimulai dengan berdiskusi langsung tentang
kesehatan produksi. Dengan cara yang lebih akrab atau curhat, mungkin siswa pun
tidak perlu malu-malu lagi. Misal poin-poin topik atau materi penting yang
secara umum perlu diketahui anak adalah mengenalkan perbedaan jenis kelamin.
Jelaskan Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan yang memiliki perbedaan
jenis kelamin. Hal ini yang menyebabkan beberapa hal yang menjadi berbeda,
seperti dari cara berpenampilan, cara bersikap dan lain sebagainya. Kemudian
kita juga bisa memperkenalkan organ seks dengan cara cukup mudah yaitu dengan
menggunakan boneka atau ketika mandi. Perkenalkan saja pada anak secara singkat
tentang organ tubuh yang dimilikinya juga fungsi dari anggota tubuh dan cara
pemeliharaannya agar terhindar dari kuman penyakit. Selain itu kita juga bisa
menghindari anak dari kemungkinan pelecehan seksual. Tegaskan pada anak bahwa
alat kelamin tidak boleh dipertontonkan secara sembarangan. Tumbuhkan rasa malu
pada anak. Bisa juga dengan seringnya membuat sebuah seminar tentang seks
dengan mengundang pakar yang bisa menjelaskan lebih detail lagi. Dan masih
banyak cara untuk kita gunakan dalam pengenalan dan penyampaian seks education.
Dengan demikian seks education ini penting sekali bagi kalangan anak dan
remaja untuk mencegah ambigunya pendidikan seks maupun pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi di kalangan remaja (Rebyanto, 2010). Dan saya setuju
sekali dengan adanya seks education.
Sumber:
http://pengawas20.wordpress.com/2010/07/05/pengamat-sex-education-harus-dimasukkan-kurikulum/
http://pengawas20.wordpress.com/2010/07/05/pengamat-sex-education-harus-dimasukkan-kurikulum/
(Me at Lomba Essay Data Print)
Yang berminat silahkan kunjungi www.beasiswadataprint.com/www.dataprint.co.id
Yang berminat silahkan kunjungi www.beasiswadataprint.com/www.dataprint.co.id
2 komentar:
ia, saya jg sangat setuju dengan adanya pendidikan seks yang dimasukkan ke dalam kurikulum dan pengajaran disekolah-sekolah, dan saya jg sdh ikut beasiswa data print, mudah-mudahan saja lulus, amin :)
Amiiin :):)
Terma kasih Ady Parman sudah berkunjung di blog saya :):)
Posting Komentar