Pages

Welcome in MY BLOG....!!Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat ^_^.

Minggu, 23 September 2012

Pengantar Ekonomi Mikro By: BOEDIONO (Part I)

KERANGKA DASAR SUATU PEREKONOMIAN

Macam Kegiatan Ekonomi
Dari kacamata seorang ahli ekonomi, kegiatan manusia dalam suatu masyarakat bisa diperas menjadi tiga macam kegiatan (ekonomi) pokok:
Kegiatan produksi
Kegiatan konsumsi
Kegiatan pertukaran

Dalam masyarakat primitif di mana setiap keluarga menghasilkan makanan, membuat pakaian sendiri dan memenuhi segala kebutuhannya serba dengan upaya sendiri (sering disebut dengan masyarakat subsisten) hanya ada dua kegiatan ekonomi pokok, yaitu: berproduksi dan berkonsumsi. Apa yang diproduksikan di konsumsikan sendiri.

Semakin maju suatu masyarakat, timbul kebutuhan-kebutuhan di luar kemampuan keluarga sendiri untuk menghasilkannya, dan bersama-sama dengan itu timbul kelebihan-kelebihan produksi dari beberapa barang yang bisa dihasilkan oleh suatu keluarga. Kegiatan ekonomi pokok yang ketiga, pertukaran, kemudian timbul. Mula-mula antar keluarga di suatu desa, kemudian meluas menjadi antar-desa, antar-kota dan desa sampai saat ini kita mengenal pertukaran erat hubungannya dengan kemajuan dalam komunikasi.

Ilmu ekonomi memusatkan perhatiaannya pada ketiga proses kegiatan ekonomi pokok ini beserta pihak-pihak yang bersangkutan dengan kegiatan-kegiatan tersebut (produsen, konsumen, pedagang, pemerintah dan sebagainya).

Pergerakan Kegiatan Ekonomi
Mengapa kegiata-kegiatan ekonomi tersebut timbul? Faktor penggerak yang sangat dasar bagi adanya aktivitas ekonomi adalah adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah tujuan dan sekaligus motivasi dari kegiatan berproduksi, konsumsi dan tukar-menukar. Kebutuhan manusia timbul dari:
- Kebutuhan biologis utnuk hidup (makanan, minuman dan mungkin juga pakaian dan tempat tinggal).
-  Kebutuhan yang timbul dari peradaban dan kebudayaan manusia itu sendiri (misalnya keinginan rumah yang baik, keinginan mendapatkan pendidikan, keinginan akan makanan lezat dan sebagainya).
-  Lain-lain kebutuhan yang khas masing-masing perorangan.

Tanpa ada kebutuhan tak ada alas an berkegiatan ekonomi, Pada umumnya kebutuhan manusia mempunyai sifat yang tak terbatas. Ini bukan berarti bahwa secara kuantitaif satu macam kebutuhan (misalnya, makan) tidak bisa dipuaskan. Orang bisa merasa puas makan (atau bahkan terlalu kenyang). Tetapi yang dimaksud disini adalah bahwa secara total, kebutuhan manusia tak akan terpuaskan. Begitu satu macam kebutuhan terpuaskan tiga atau empat kebutuhan macam lain timbul.

Manusia tidak dilihat dari sudut moral, tetapi dilihat sebagai manusia seperti apa adanya, yang biasanya selalu menginginkan kehidupan material yang lebih baik. Kebanyakan ahli ekonomi memandang ekonomi “kepuasan yang tak terbatas” ini sebagai suatu “anggapan kerja” (working hypothesis), bukan sebagai konsepsi lepas dari permasalahan moral (yaitu, penilaian mengenai mana yang “baik” dan mana yang “buruk”). Anggapan kerja ini memang harus digunakan dengan hati-hati.

Unsur Kegiatan Produksi
Tidak semua kebutuhan akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia mengkonsumsikan barang/jasa yang ia butuhkan. Tetapi barang/jasa hanya kan tersedia (untuk konsumsi) apabila diproduksikan. Dan kemampuan setiap masyarakat (baik yang maju maupun yang terbelakang) untuk memenuhi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh semua warganya selalu mempunyai batas. Mengapa? Sebab proses produksi memerlukan sumber-sumber ekonomi untuk melaksanakannya, dari sumber-sumber ekonomi yang tersedia selalu terbatas jumlahnya. Sumber-sumber ekonomi ini bisa digolongkan menjadi:
-  Sumber-sumber alam (tanah, minyak bumi, hasil tambang lain, air, udara dan sebagainya).
-  Sumber ekonomi yang berupa manusia dan tenaga manusia (termasuk bukan hanya kemampuan fisik manusia, tetapi juga kemampuan fisik manusia, tetai juga kemampuan mental, keterampilan dan keahlian.
-  Sumber-sumber ekonomi buatan manusi (termasuk mesin-mesin, gedung-gedung, jalan-jalan dan sebagainya). Sering disebut dengan istilah barang-barang modal atau capital.

Tersedianya ketiga sumber ekonomi tersebut tidaklah menjamin timbulnya kegiatan produksi. Kegiatan produksi tidak akan terjadi dengan sendirinya, meskipun ketiga sumber ekonomi tersebut tersedia melimpah. Harus ada pihak-pihak yang berinisiatif menggabungkan dan mengorganisir ketiga sumber ekonomi tersebut sedemikian rupa hingga menghasilkan barang/jasa yang dibutuhkan. Ini biasanya digolongkan dalam sumber ekonomi yang keempat, yaitu: Kepengusahaan (entrepreneurship)

Dalam system kapitalis, mereka ini adalah siapa saja yang mau dan mampu berusaha (mengorganisir proses produksi). Dalam system sosialis, mereka adalah Negara (masyarakat). Dalam system ekonomi apapun pihak yang mengambil inisiatif usaha ini harus ada. Istilah lain bagi sumber ekonomi adalah factor produksi.

Bagaimanakah dengan Teknologi? Teknologi biasanya tidak dianggap sebagai suatu sumber ekonomi tersendiri. Ia memang di perlukan dalam setiap proses produksi. Tetapi ia dianggap “terkandung” di dalam sumber-sumber ekonomi tersebut. Teknologi tercermin dalam kecekatan para pengusaha, keterampilan dan keahlian para karyawan, efisiensi mesin dan sebagainya. Singkatnya, teknologi banyak berkaitan dengan kualitas sumber-sumber ekonomi. Kemajuan teknologi berarti peningkatan kualitas sumber-sumber ekonomi yang tersedia.

Barang Ekonomi dan Barang Bebas
Barang dan jasa yang ada bisa digolongkan menjadi dua: Barang ekonomis dan Barang Bebas (barang nonekonomis). Barang ekonomis adalah barang yang tersedia dalam jumlah yang lebih sedikit dari pada jumlah maksimum yang dibutuhkan masyarakat. Barang ekonomis selalu mempunyai “harga” (meskipun tidak selalu mempunyai harga pasar, sebab ada barang ekonomis yang tidak langsung diperjualbelikan di pasar, misalnya barang-barang kolektif milik masyarakat). Produksi barang ekonomis memerlukan sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya, Oleh sebab itu tidak bisa diperoleh atau diproduksikan dalam jumlah yang tak terbatas. Barang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah yang melebihi kebutuhan manusia, oleh sebab itu tidak mempunyai “harga”. Udara, sinar matahari dan air adalah contoh utama dari barang bebas. Tetapi ini semua tergantung tempat dan waktu: air (bersih) sekarang bukan lagi barang bebas, sinar matahari adalah barang ekonomis dlam musim dingin (oleh sebab itu banyak turis-turis yang mau membayar untuk dating di daerah-daerah tropis). Dengan makin padatnya penduduk bumi dan makin langkanya sumber-sumber alam, jumlah dan macam barang bebas semakin menyempit dan ada kecenderungan untuk berubah menjadi barang ekonomis.

Ilmu ekonomi membicarakan mengenai produksi, konsumsi dan pertukaran dari barang ekonomis, barang bebas diabaikan sebab tidak ada “problema ekonomi”nya.

Tidak ada komentar:

Popular Posts

Followers