KERANGKA DASAR SUATU
PEREKONOMIAN
Macam Kegiatan
Ekonomi
Dari
kacamata seorang ahli ekonomi, kegiatan manusia dalam suatu masyarakat bisa
diperas menjadi tiga macam kegiatan (ekonomi) pokok:
Kegiatan
produksi
Kegiatan
konsumsi
Kegiatan
pertukaran
Dalam
masyarakat primitif di mana setiap keluarga menghasilkan makanan, membuat
pakaian sendiri dan memenuhi segala kebutuhannya serba dengan upaya sendiri
(sering disebut dengan masyarakat
subsisten) hanya ada dua kegiatan ekonomi pokok, yaitu: berproduksi dan
berkonsumsi. Apa yang diproduksikan di konsumsikan sendiri.
Semakin
maju suatu masyarakat, timbul kebutuhan-kebutuhan di luar kemampuan keluarga
sendiri untuk menghasilkannya, dan bersama-sama dengan itu timbul
kelebihan-kelebihan produksi dari beberapa barang yang bisa dihasilkan oleh
suatu keluarga. Kegiatan ekonomi pokok yang ketiga, pertukaran, kemudian
timbul. Mula-mula antar keluarga di suatu desa, kemudian meluas menjadi
antar-desa, antar-kota dan desa sampai saat ini kita mengenal pertukaran erat
hubungannya dengan kemajuan dalam komunikasi.
Ilmu
ekonomi memusatkan perhatiaannya pada ketiga proses kegiatan ekonomi pokok ini beserta pihak-pihak yang bersangkutan dengan kegiatan-kegiatan tersebut
(produsen, konsumen, pedagang, pemerintah dan sebagainya).
Pergerakan
Kegiatan Ekonomi
Mengapa
kegiata-kegiatan ekonomi tersebut timbul? Faktor penggerak yang sangat dasar bagi adanya aktivitas ekonomi adalah
adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan
manusia adalah tujuan dan sekaligus motivasi dari kegiatan berproduksi,
konsumsi dan tukar-menukar. Kebutuhan manusia timbul dari:
- Kebutuhan
biologis utnuk hidup (makanan, minuman dan mungkin juga pakaian dan tempat
tinggal).
- Kebutuhan
yang timbul dari peradaban dan kebudayaan manusia itu sendiri (misalnya
keinginan rumah yang baik, keinginan mendapatkan pendidikan, keinginan akan
makanan lezat dan sebagainya).
- Lain-lain
kebutuhan yang khas masing-masing perorangan.
Tanpa
ada kebutuhan tak ada alas an berkegiatan ekonomi, Pada umumnya kebutuhan
manusia mempunyai sifat yang tak terbatas. Ini bukan berarti bahwa secara
kuantitaif satu macam kebutuhan (misalnya, makan) tidak bisa dipuaskan. Orang
bisa merasa puas makan (atau bahkan terlalu kenyang). Tetapi yang dimaksud
disini adalah bahwa secara total, kebutuhan manusia tak akan terpuaskan. Begitu
satu macam kebutuhan terpuaskan tiga atau empat kebutuhan macam lain timbul.
Manusia
tidak dilihat dari sudut moral, tetapi dilihat sebagai manusia seperti apa
adanya, yang biasanya selalu menginginkan kehidupan material yang lebih baik.
Kebanyakan ahli ekonomi memandang ekonomi “kepuasan yang tak terbatas” ini
sebagai suatu “anggapan kerja” (working hypothesis), bukan sebagai konsepsi lepas
dari permasalahan moral (yaitu, penilaian mengenai mana yang “baik” dan mana
yang “buruk”). Anggapan kerja ini memang harus digunakan dengan hati-hati.
Unsur
Kegiatan Produksi
Tidak
semua kebutuhan akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila
ia mengkonsumsikan barang/jasa yang ia butuhkan. Tetapi barang/jasa hanya kan
tersedia (untuk konsumsi) apabila diproduksikan. Dan kemampuan setiap
masyarakat (baik yang maju maupun yang terbelakang) untuk memenuhi barang dan
jasa yang dibutuhkan oleh semua warganya selalu mempunyai batas. Mengapa? Sebab
proses produksi memerlukan sumber-sumber ekonomi untuk melaksanakannya, dari
sumber-sumber ekonomi yang tersedia selalu terbatas jumlahnya. Sumber-sumber
ekonomi ini bisa digolongkan menjadi:
- Sumber-sumber
alam (tanah, minyak bumi, hasil tambang lain, air, udara dan sebagainya).
- Sumber
ekonomi yang berupa manusia dan tenaga manusia (termasuk bukan hanya kemampuan
fisik manusia, tetapi juga kemampuan fisik manusia, tetai juga kemampuan
mental, keterampilan dan keahlian.
- Sumber-sumber
ekonomi buatan manusi (termasuk mesin-mesin, gedung-gedung, jalan-jalan dan
sebagainya). Sering disebut dengan istilah barang-barang modal atau capital.
Tersedianya
ketiga sumber ekonomi tersebut tidaklah menjamin timbulnya kegiatan produksi.
Kegiatan produksi tidak akan terjadi dengan sendirinya, meskipun ketiga sumber
ekonomi tersebut tersedia melimpah. Harus ada pihak-pihak yang berinisiatif
menggabungkan dan mengorganisir ketiga sumber ekonomi tersebut sedemikian rupa
hingga menghasilkan barang/jasa yang dibutuhkan. Ini biasanya digolongkan dalam
sumber ekonomi yang keempat, yaitu: Kepengusahaan (entrepreneurship)
Dalam
system kapitalis, mereka ini adalah siapa saja yang mau dan mampu berusaha
(mengorganisir proses produksi). Dalam system sosialis, mereka adalah Negara
(masyarakat). Dalam system ekonomi apapun pihak yang mengambil inisiatif usaha
ini harus ada. Istilah lain bagi sumber ekonomi adalah factor produksi.
Bagaimanakah
dengan Teknologi? Teknologi biasanya tidak dianggap sebagai suatu sumber
ekonomi tersendiri. Ia memang di perlukan dalam setiap proses produksi. Tetapi
ia dianggap “terkandung” di dalam sumber-sumber ekonomi tersebut. Teknologi
tercermin dalam kecekatan para pengusaha, keterampilan dan keahlian para
karyawan, efisiensi mesin dan sebagainya. Singkatnya, teknologi banyak
berkaitan dengan kualitas sumber-sumber ekonomi. Kemajuan teknologi berarti
peningkatan kualitas sumber-sumber ekonomi yang tersedia.
Barang
Ekonomi dan Barang Bebas
Barang
dan jasa yang ada bisa digolongkan menjadi dua: Barang ekonomis dan Barang
Bebas (barang nonekonomis). Barang ekonomis adalah barang yang tersedia dalam
jumlah yang lebih sedikit dari pada jumlah maksimum yang dibutuhkan masyarakat.
Barang ekonomis selalu mempunyai “harga” (meskipun tidak selalu mempunyai harga
pasar, sebab ada barang ekonomis yang tidak langsung diperjualbelikan di pasar,
misalnya barang-barang kolektif milik masyarakat). Produksi barang ekonomis
memerlukan sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya, Oleh sebab itu tidak bisa
diperoleh atau diproduksikan dalam jumlah yang tak terbatas. Barang bebas
adalah barang yang tersedia dalam jumlah yang melebihi kebutuhan manusia, oleh
sebab itu tidak mempunyai “harga”. Udara, sinar matahari dan air adalah contoh
utama dari barang bebas. Tetapi ini semua tergantung tempat dan waktu: air
(bersih) sekarang bukan lagi barang bebas, sinar matahari adalah barang
ekonomis dlam musim dingin (oleh sebab itu banyak turis-turis yang mau membayar
untuk dating di daerah-daerah tropis). Dengan makin padatnya penduduk bumi dan
makin langkanya sumber-sumber alam, jumlah dan macam barang bebas semakin
menyempit dan ada kecenderungan untuk berubah menjadi barang ekonomis.
Ilmu
ekonomi membicarakan mengenai produksi, konsumsi dan pertukaran dari barang
ekonomis, barang bebas diabaikan sebab tidak ada “problema ekonomi”nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar