Menulis sebuah cerita itu susah
walaupun cerita yang akan kita tulis itu adalah kisah hidup kita sendiri. Kisah
hidup yang sudah pernah kita jalanin. Karena saat menulisnya kita akan
mengenang kembali apa yang telah terjadi dulu. Kita seolah kembali ke masa
lalu. Saat kita menulis cerita tentang masa lalu yang indah, kita akan
tertawa-tertawa sendiri sambil menulisnya. Kita akan terbawa emosi dan menyesal
kenapa hal itu terjadi begitu saja dan kita juga ingin sekali mengulangnya
lagi. Tapi saat kita menulis sebuah kenangan yang buruk kita akan menyesal juga
mengapa semuanya bisa terjadi. Disini kita akan merasa bodohnya kita dulu
sehingga kita bisa dibodoh-bodohi oleh sesuatu yang bodoh. Begitupun aku.
Makanya aku gak mau untuk menceritakan kisah masa lalu ku. Buatku yang lalu
biarkan itu semua menjadi kenangan. Baik itu indah ataupun buruk semua itu
adalah pembelajaran buat diri kita untuk menjadi lebih baik dan dewasa. Aku
adalah aku. Dan aku ingin menjadi diri aku sendiri seperti yang aku mau. Kadang
aku memang bodoh. Karna aku mau merubah diri aku untuk orang lain. Tapi itu
bukan penyesalan buat aku. Kadang aku merasa hebat akan hal itu karna aku bisa
menjadi apa saja yang orang mau. Dan mungkin ini bisa menjadi kan kita lebih
baik lagi. Baik buat diri kita belum tentu baik buat orang lain. Anggap saja
itu instropeksi diri kita. Jangan pernah menolak kritikan dari orang. Seorang
pendengar yang baik adalah seorang pembicara yang baik juga. Ketika ada orang
yang mengajarkan kita tentang sesuatu dengarkanlah ia. Jika ia memberikan
sebuah pendapat tanggapi juga dengan bijaksana setuju atau tidak setujunya
kita. Karna kita tak hidup sendiri. Kita hidup dengan bersosialisasi antara
yang satu dengan yang lainnya. Kita semua saling membutuhkan. Ketika kita masih
mempunyai seseorang yang setia menemani kita jangan pernah sia-siakan dia.
Karna saat dia sudah tidak lagi di sampingmu, kamu akan merasa sangat
kehilangan dan kamu akan menyadari betapa berartinya dia untuk kamu. Dialah
yang memotivasi kamu sampai saat ini. Walaupun dia kadang membuat kamu marah
tapi sebenarnya dialah yang paling mengerti kamu. Dialah yang paling sabar
menghadapi kamu. Mungkin kamu bisa hidup tanpa dia. Mungkin kamu adalah orang
yang cukup hebat untuk hidup sendiri. Tapi jika tak ada dia pada siapa kamu
akan menceritakan kehebatanmu itu? Teman-temanmu? Pasti kau akan di anggap
pamer. Keluargamu? Semua keluarga pasti memang akan memujimu tanpa kau
menceritakan kehebatanmu juga. Tapi jika seseorang yang istimewa ada, kamu akan benar-benar merasa hebat.
Kadang memang apa yang kita punya tidak sesuai dengan apa yang kita ingin kan.
Baik itu teman, keluarga, sahabat, seseorang bahkan sebuah benda sekalipun.
Seburuk apapun kita mempunyai sesuatu itu kita harus menerimanya dengan ikhlas
agar itu bisa menjadi hadiah terindah buat kita. Jangan bandingkan sesuatu itu
dengan sesuatu yang lebih indah karna itu takkan pernah ada habisnya. Dan kita
takkan pernah bersyukur dengan apa yang kita dapatkan. Allah tidak mungkin
menciptakan sesuatu yang tidak berguna. Dia menciptakan semuanya sesuai dengan
apa yang kita butuhkan. Kadang Dia menciptakan sesuatu yang buruk agar kita
bisa belajar ikhlas menerima kenyataan dan kita selalu dekat dengannya untuk
memohon yang lebih baik lagi dan yakin bahwa semua ada hikamahnya. Dan ketika
Dia menciptakan sesuatu yang indah, itu agar kita selalu bersyukur atas apa
yang kita punya. Jadi, bersyukurlah atas apa yang kita punya sekarang. Mungkin
kita boleh berharap lebih tapi jangan sampai dengan harapan itu kita mengabaikan
apa yang kita punya sekarang, agar jika apa yang kita harapkan tidak terkabul
nantinya, kita tidak kecewa dan kita tidak akan menyesali apa yang kita punya
sekarang. Bersyukurlah selagi itu masih ada.
To be continue…^^