Pages

Welcome in MY BLOG....!!Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat ^_^.

Minggu, 23 September 2012

My Opini


Saat kita membicarakan masalah seks mungkin sebagian besar orang menganggap itu adalah hal yang jorok, tabu ataupun vulgar. Padahal secara biologis seks itu berarti sebagai pembeda jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. Sehingga mereka yang belum mengerti benar tentang apa itu seks jadi menyalahgunakan seks itu sendiri. Kejahatan seks merebak luas di kalangan remaja dan anak. Pengamat anak, Evarisan “ sex education” (pendidikan seks) harus di masukkan dalam  kurikulum pendidikan di Indonesia, untuk membendung maraknya tindak asusila yang dilakukan anak dan remaja (Indra, 2010) . Dan saya sangat setuju dengan hal itu. Mengapa demikian? Karena saat kita beranjak remaja tentu kita belum mengerti betul apa itu seks. Orang tua pun mungkin enggan mengajari kita karena mereka menganggap itu adalah hal yang tabu untuk dibicarakan. Akhirnya anak-anak maupun  remaja mencari informasi seks secara sembarangan melalui internet maupun film porno dan hal itu justru yang sangat disayangkan (Indra, 2010). Maka dari itu dengan adanya seks education berharap agar remaja tidak memiliki kesalahan persepsi terhadap seksualitas dan tidak terjebak pada perilaku-perilaku yang kurang bertanggung jawab baik dari segi kesehatan maupun psikologis. Belajar tentang seks  berbeda dengan kita belajar tentang keterampilan yang lain. Misalnya kita belajar renang agar mengetahui tentang teknik berenang yang baik, namun belajar seks bukanlah belajar bagaimana aktivitas seks yang baik, melainkan apa yang akan imbul atau dampak dari aktivitas seks tersebut. Aspek dan cara penyampaian pengenalan atau pendidikan tentang seks, bisa dimulai dengan berdiskusi langsung tentang kesehatan produksi. Dengan cara yang lebih akrab atau curhat, mungkin siswa pun tidak perlu malu-malu lagi. Misal poin-poin topik atau materi penting yang secara umum perlu diketahui anak adalah mengenalkan perbedaan jenis kelamin. Jelaskan Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan yang memiliki perbedaan jenis kelamin. Hal ini yang menyebabkan beberapa hal yang menjadi berbeda, seperti dari cara berpenampilan, cara bersikap dan lain sebagainya. Kemudian kita juga bisa memperkenalkan organ seks dengan cara cukup mudah yaitu dengan menggunakan boneka atau ketika mandi. Perkenalkan saja pada anak secara singkat tentang organ tubuh yang dimilikinya juga fungsi dari anggota tubuh dan cara pemeliharaannya agar terhindar dari kuman penyakit. Selain itu kita juga bisa menghindari anak dari kemungkinan pelecehan seksual. Tegaskan pada anak bahwa alat kelamin tidak boleh dipertontonkan secara sembarangan. Tumbuhkan rasa malu pada anak. Bisa juga dengan seringnya membuat sebuah seminar tentang seks dengan mengundang pakar yang bisa menjelaskan lebih detail lagi. Dan masih banyak cara untuk kita gunakan dalam pengenalan dan penyampaian seks education. Dengan demikian seks education ini penting sekali bagi kalangan anak dan remaja untuk mencegah ambigunya pendidikan seks maupun pengetahuan tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja (Rebyanto, 2010). Dan saya setuju sekali dengan adanya seks education.


(Me at Lomba Essay Data Print)
Yang berminat silahkan kunjungi www.beasiswadataprint.com/www.dataprint.co.id

Pengantar Ekonomi Mikro By: BOEDIONO (Part I)

KERANGKA DASAR SUATU PEREKONOMIAN

Macam Kegiatan Ekonomi
Dari kacamata seorang ahli ekonomi, kegiatan manusia dalam suatu masyarakat bisa diperas menjadi tiga macam kegiatan (ekonomi) pokok:
Kegiatan produksi
Kegiatan konsumsi
Kegiatan pertukaran

Dalam masyarakat primitif di mana setiap keluarga menghasilkan makanan, membuat pakaian sendiri dan memenuhi segala kebutuhannya serba dengan upaya sendiri (sering disebut dengan masyarakat subsisten) hanya ada dua kegiatan ekonomi pokok, yaitu: berproduksi dan berkonsumsi. Apa yang diproduksikan di konsumsikan sendiri.

Semakin maju suatu masyarakat, timbul kebutuhan-kebutuhan di luar kemampuan keluarga sendiri untuk menghasilkannya, dan bersama-sama dengan itu timbul kelebihan-kelebihan produksi dari beberapa barang yang bisa dihasilkan oleh suatu keluarga. Kegiatan ekonomi pokok yang ketiga, pertukaran, kemudian timbul. Mula-mula antar keluarga di suatu desa, kemudian meluas menjadi antar-desa, antar-kota dan desa sampai saat ini kita mengenal pertukaran erat hubungannya dengan kemajuan dalam komunikasi.

Ilmu ekonomi memusatkan perhatiaannya pada ketiga proses kegiatan ekonomi pokok ini beserta pihak-pihak yang bersangkutan dengan kegiatan-kegiatan tersebut (produsen, konsumen, pedagang, pemerintah dan sebagainya).

Pergerakan Kegiatan Ekonomi
Mengapa kegiata-kegiatan ekonomi tersebut timbul? Faktor penggerak yang sangat dasar bagi adanya aktivitas ekonomi adalah adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah tujuan dan sekaligus motivasi dari kegiatan berproduksi, konsumsi dan tukar-menukar. Kebutuhan manusia timbul dari:
- Kebutuhan biologis utnuk hidup (makanan, minuman dan mungkin juga pakaian dan tempat tinggal).
-  Kebutuhan yang timbul dari peradaban dan kebudayaan manusia itu sendiri (misalnya keinginan rumah yang baik, keinginan mendapatkan pendidikan, keinginan akan makanan lezat dan sebagainya).
-  Lain-lain kebutuhan yang khas masing-masing perorangan.

Tanpa ada kebutuhan tak ada alas an berkegiatan ekonomi, Pada umumnya kebutuhan manusia mempunyai sifat yang tak terbatas. Ini bukan berarti bahwa secara kuantitaif satu macam kebutuhan (misalnya, makan) tidak bisa dipuaskan. Orang bisa merasa puas makan (atau bahkan terlalu kenyang). Tetapi yang dimaksud disini adalah bahwa secara total, kebutuhan manusia tak akan terpuaskan. Begitu satu macam kebutuhan terpuaskan tiga atau empat kebutuhan macam lain timbul.

Manusia tidak dilihat dari sudut moral, tetapi dilihat sebagai manusia seperti apa adanya, yang biasanya selalu menginginkan kehidupan material yang lebih baik. Kebanyakan ahli ekonomi memandang ekonomi “kepuasan yang tak terbatas” ini sebagai suatu “anggapan kerja” (working hypothesis), bukan sebagai konsepsi lepas dari permasalahan moral (yaitu, penilaian mengenai mana yang “baik” dan mana yang “buruk”). Anggapan kerja ini memang harus digunakan dengan hati-hati.

Unsur Kegiatan Produksi
Tidak semua kebutuhan akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia mengkonsumsikan barang/jasa yang ia butuhkan. Tetapi barang/jasa hanya kan tersedia (untuk konsumsi) apabila diproduksikan. Dan kemampuan setiap masyarakat (baik yang maju maupun yang terbelakang) untuk memenuhi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh semua warganya selalu mempunyai batas. Mengapa? Sebab proses produksi memerlukan sumber-sumber ekonomi untuk melaksanakannya, dari sumber-sumber ekonomi yang tersedia selalu terbatas jumlahnya. Sumber-sumber ekonomi ini bisa digolongkan menjadi:
-  Sumber-sumber alam (tanah, minyak bumi, hasil tambang lain, air, udara dan sebagainya).
-  Sumber ekonomi yang berupa manusia dan tenaga manusia (termasuk bukan hanya kemampuan fisik manusia, tetapi juga kemampuan fisik manusia, tetai juga kemampuan mental, keterampilan dan keahlian.
-  Sumber-sumber ekonomi buatan manusi (termasuk mesin-mesin, gedung-gedung, jalan-jalan dan sebagainya). Sering disebut dengan istilah barang-barang modal atau capital.

Tersedianya ketiga sumber ekonomi tersebut tidaklah menjamin timbulnya kegiatan produksi. Kegiatan produksi tidak akan terjadi dengan sendirinya, meskipun ketiga sumber ekonomi tersebut tersedia melimpah. Harus ada pihak-pihak yang berinisiatif menggabungkan dan mengorganisir ketiga sumber ekonomi tersebut sedemikian rupa hingga menghasilkan barang/jasa yang dibutuhkan. Ini biasanya digolongkan dalam sumber ekonomi yang keempat, yaitu: Kepengusahaan (entrepreneurship)

Dalam system kapitalis, mereka ini adalah siapa saja yang mau dan mampu berusaha (mengorganisir proses produksi). Dalam system sosialis, mereka adalah Negara (masyarakat). Dalam system ekonomi apapun pihak yang mengambil inisiatif usaha ini harus ada. Istilah lain bagi sumber ekonomi adalah factor produksi.

Bagaimanakah dengan Teknologi? Teknologi biasanya tidak dianggap sebagai suatu sumber ekonomi tersendiri. Ia memang di perlukan dalam setiap proses produksi. Tetapi ia dianggap “terkandung” di dalam sumber-sumber ekonomi tersebut. Teknologi tercermin dalam kecekatan para pengusaha, keterampilan dan keahlian para karyawan, efisiensi mesin dan sebagainya. Singkatnya, teknologi banyak berkaitan dengan kualitas sumber-sumber ekonomi. Kemajuan teknologi berarti peningkatan kualitas sumber-sumber ekonomi yang tersedia.

Barang Ekonomi dan Barang Bebas
Barang dan jasa yang ada bisa digolongkan menjadi dua: Barang ekonomis dan Barang Bebas (barang nonekonomis). Barang ekonomis adalah barang yang tersedia dalam jumlah yang lebih sedikit dari pada jumlah maksimum yang dibutuhkan masyarakat. Barang ekonomis selalu mempunyai “harga” (meskipun tidak selalu mempunyai harga pasar, sebab ada barang ekonomis yang tidak langsung diperjualbelikan di pasar, misalnya barang-barang kolektif milik masyarakat). Produksi barang ekonomis memerlukan sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya, Oleh sebab itu tidak bisa diperoleh atau diproduksikan dalam jumlah yang tak terbatas. Barang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah yang melebihi kebutuhan manusia, oleh sebab itu tidak mempunyai “harga”. Udara, sinar matahari dan air adalah contoh utama dari barang bebas. Tetapi ini semua tergantung tempat dan waktu: air (bersih) sekarang bukan lagi barang bebas, sinar matahari adalah barang ekonomis dlam musim dingin (oleh sebab itu banyak turis-turis yang mau membayar untuk dating di daerah-daerah tropis). Dengan makin padatnya penduduk bumi dan makin langkanya sumber-sumber alam, jumlah dan macam barang bebas semakin menyempit dan ada kecenderungan untuk berubah menjadi barang ekonomis.

Ilmu ekonomi membicarakan mengenai produksi, konsumsi dan pertukaran dari barang ekonomis, barang bebas diabaikan sebab tidak ada “problema ekonomi”nya.

Ekologi Perairan Kuu

Perairan adalah suatu kumpulan massa air pada suatu wilayah tertentu yang besifat dinamis (bergerak atau mengalir) seperti laut dan sungai maupun statis (tergenang) seperti danau. Perairan ini dapat merupakan perairan tawar, payau maupun asin (laut). Ekologi adalah ilmu mengenai hubungan organisme dengan lingkungannya. Mempelajari hubungan organism dengan lingkungan secara alami atau lingkungan yang sedang berkembang. Ekologi perairan adalah ilmu yang mempelajari organisme dengan lingkungan perairan (Poltek IPB, 2011).

Sesungguhnya ekologi dalam arti proses alam telah dikenal sejak lama, sesuai dengan sejarah manusia. Umpamanya, tumbuhan memerlukan sinar matahari, tanah dan air. Tumbuhan menjadi makanan hewan. Ada pula  hewan mwnjadi makanan hewan lain, demikian pula proses kelahiran, kehidupan, pergantian generasi dan pergantian semua telah menjadi pengetahuan manusia. Proses ini berlangsung berkesinambungan mengikuti apa yang kita namakan “Hukum Alam”. Ekologi dalam pemahaman kuantitatif masih baru. Umpamanya jumlah beberapa matahari, jumlah air dan luasan tanah untuk satu pohon (Rosoedarmo et al, 1992).

Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang banyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti: kimia, fisika, geologi dan klimatologi untuk pembahasannya. Penerapan ekologi di bidang perairan dan perkebunan diantaranya adalah penggunaan control biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitasnya (Alwi, 2009).

Ekologi Perairan
Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani oikos berarti “rumah” atau “tempat untuk hidup”. Secara harfiah ekologi adalah pengkajian organism-organisme “dirumah”. Biasanya ekologi didefinisikan sebagai pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya atau ilmu hubungan timbale balik antara organisme-organisme hidup dan lingkungannya (Odum, 1993).

Analisa daya dukung lingkungan perairan perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kemampuan tambak dalam mendukung kegiatan budidaya agar sesuai dengan hasil yang diharapkan bagi para petani tambak Desa Mororejo, Kecamatan Katiwungu, Kabupaten Kendal (Suparjo, 2008).

Ciri-ciri Ekologi Kolam
Seperti telah dikatakan dalam seksi sebelum ini, kolam adalah daerah perairan yang kecil dimana zona litoralnya relative besar dan daerah limnetik serta profundal kecil atau tidak ada. Stratifikasi tidak terlalu penting. Kolam dapat dijumpai kebanyakan daerah dengan curah hujan yang cukup. Kolam-kolam terus-menerus terbentuk contohnya, bila aliran air berpindah, meninggalkan bekas aliran terisolasi sebagai perairan yang tergenang. Karena tertimbunnya bahan organic dan banjir secara periodik, kolam-kolam ini mungkin amat produktif, dengan bukti banyaknya nelayan yang tertarik. Kolam alami jumlahnya banyak di daerah kapur bila terjadi depresi atau “penurunan” karena cairan dari strata dibawahnya (Odum, 1993).

Produsen kolam. Dalam mempelajari setiap ekosistem, seorang ahli ekologi mula-mula mencari sumber energy ekosistem itu. Dalam kolam kita dapat melihat antara lain, tumbuhan yang berakar pada dasar kolam dan bagian atasnya keluar dari permukaan air, seperti teratai (Nymphae, sp), Cyperaceae (seperti Scirpus grossur) atau enceng gondok (Eichornia crassipes) (Sastrodinoto,1980).

Ciri-ciri Ekologi Sungai
Sungai terbentuk di bagian arus pegunungan, dimana lereng euran dan kepadatan drainasenya tinggi, ke bawah kaki gunung, volume air dan lebar sungai meningkat dan sungai-sungai besar, yang bermuara di laut atau danau (Monik et al,1996).

Perbedaan mendasar ini berarti bahwa sungai merupakan habitat masa lampau yang telah memancarkan flora dan faunanya diantara habitat itu sendiri selama waktu yang lama sekali. Kekanjangannya telah mempermudah terjadinya evolusi banyak jasad. Dengan demikian sejumlah tumbuhan terdapat terbatas pada air yang mengalir. Maka itu dengan berbagai cara telah tersesuaikan pada arus airnya. Tumbuhan itu mencakup spesies ganggang merah dan paku air seperti Salvinia. Ada juga tumbuhan bunga seperti Ceratophyllum dan Podostemataceae yang merupakan sejumlah kecil tumbuhan bunga khas pada air mengalir, yang secara teratur berkembangbiak dengan biji. Hewan air mengalir mencakup siput air tawar, hydroid, lintah dan larva lalat hitam (Ewuste. J, 1990).

Menurut Whitten et al (1995), cirri-ciri fisik sungai kecepatan air, kedalaman, serta komposisi dasar sungai beragam melintas dan disepanjang daerah alirannya. Keragaman ini juga dipengaruhi oleh intensitas curah hujan yang turun dari waktu ke waktu.

Siklus Hidrologi Air
Sedikit dari 1% air dibumi terdapat sebagai  air tawar yang cair. Sebagian besar dari padanya (kira-kira 96%) terdapat sebagai air dalam batuan dan lapisan tanah dibawah permukaan bumi. Sisanya ialah air perrmukaan di danau dan sungai. Sebagian besar air sungai akhirnya mencapai laut, yang membawa serta banyak sekali garam dan bercampur dengan air garam laut. Hilangnya air segar yang berlanjut ini terjadi karena penguapan air laut, dengan bantuan energy matahari. Penguapan hanyalah merupakan distilasi bersuhu rendah dan dengan demikian garam-garamnya tertinggal (Kimball, 1996).

Sebagian air hujan yang tiba ke permukaan tanah akan masuk ke dalam tanah (ilfiltrasi). Bagian lain yang merupakan kelebihan akan mengisi lakuk-lekuk permukaan tanah, kemudian mengalir ke daerah-daerah yang rendah, masuk ke sungai-sungai dan akhirnya ke laut (Sosro Darsono dkk, 1976).

Rantai Makanan
Rantai makanan merupakan perpindahan energy makanan dari sumberdaya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jalur makan-makanan (tumbuhan-herbivora-canivora) (Heddy dkk, 1994).

Zooplankton hebivora makan fitoplankton, merubahnya menjadi jaringan tubuh zooplankton (produk kedua) dan zooplankton itu dimakan zooplankton karnivora dan oleh ikan predator yang makan zooplankton (produk ketiga). Inilah sukses sitrafik dalam rantai makanan atau jaring-jaring makanan (food web) yang merupakan tingkatan-tingkatan (Brotowidjoyo, 1995).

Hubungan Interaksi Organisme
Menurut Windi (2009), selain adanya hubungan makan memakan antara makhluk hidup atau predasi, terdapat juga hubungan lain seperti persaingan atau kompetisi dan hidup bersama atau simbiosis terjadi hubungan saling menguntungkan ataupun merugikan. Ada tiga macam simbiosis.
-  Simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme merupakan hubungan yang terjadi anatara dua organisme atau lebih yang menguntungkan kedua belah pihak dan tidak ada satu pihak yang dirugikan.
-  Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme merupakan hubungan yang terjadi antara dua oragnisme atau lebih yang tidak saling merugikan. Dalam hal ini satu organisme yang lain tidak dirugikan.
-  Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme merupakan hubungan yang terjadi antara dua organisme atau lebih, tetapi salah satu organisme merugikan organisme yang lainnya. Organisme yang diuntungkan disebut parasit sedangkan organisme yang dirugikan disebut inang.

Menurut Odum (1993), terdapat Sembilan interaksi penting yaitu:
-  Neutralisme, dimana tidak ada satupun populasi yang terpengaruh oleh asosiasi dengan lain.
-  Tipe persaingan yang saling menghalangi (mutual inhibition completion type) dalam mana kedua populasi secara aktif saling menghalang-halangi.
-  Tipe persaingan sumberdaya di dalam mana tiap populasi mempunyai pengaruh merugikan yang lain dalam perjuangannya untuk memperoleh sumber-sumber yang persediaannya berada pada kekurangan.
-  Amansalisme, di dalam mana satu populasi dihalang-halangi sedangkan yang lainnya tidak terpengaruh.
-  Parasitisme
Pemasangan dimana satu populasi merugikan yang lain dengan cara menyerang secara langsung tetapi meskipun begitu bergantung pada lain.
-  Comensalisme, dimana satu populasi diuntungkan sedangkan yang lain tidak dipengaruhi.
-  Protocooperation, dimana kedua populasi memperoleh keuntungan dengan adanya asosiasi itu tetapi hubungan itu tidak merupakan sau keharusan.
-  Mutualisme, dimana pertumbuhan dan khidupan kedua populasi itu mendapatkan keuntungan dan tidak satupun dapat hidup di alam tanpa yang lain.

Menurut Irsad (2009), simbiosis adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis. Kebanyakan yang diajarkan adalah 3 macam simbiosis, yaitu metabolism, komensalisme dan parasitisme. Tetapi ternyata ada juga jenis simbiosis yang lain yaitu amensalisme (Anggelina, 2007).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem Kolam
Faktor Fisika
Pada suhu yang tinggi, metabolism organisme juga mengalami peningkatan suhu sebesar 10ºC mengakibatkan  peningkatan proses metabolisme  sebesar dua kali lipat, yang juga menyebabkan peningkatan konsumsi oksigen. Apabila pencernaan panas ini disertai dengan pencernaan bahan organic maka penurunan oksigen di perairan akan lebih tajam (Musa dan Yanuhar, 2006).

Akibat meningkatkan laju metabolisme, akan menyebabkan konsumsi oksigen meningkat, sementara di lain pihak dengan naiknya temperature akan menyebabkan kelarutan oksigen dalam air menjadi berkurang. Hal ini dapat menyebabkan organisme air akan mengalami kesulitan untuk melakukan respirasi (Barus, 2002).

Kedalaman perairan dimana proses fotosintesis dengan proses respirasi disebut kedalaman kompensasi. Kedalaman kompensasi biasanya terjadi pada saat cahaya didalam kolam air hanya tinggal 1% dari seluruh intensitas cahaya yang mengalami penentrasi di permukaan air. Kedalaman kompensasi sangat dipengaruhi oleh kekeruhan dan keberadaan awan berfluktuasi secara harian dan musiman (Effendi, 2003).

Faktor Kimia
Organisme air dapat hidup dalam suatu perairan yang mempunyai nilai pH dengan kisaran toleransi antara asam lemah sampai basah lemah. Nilai pH yang ideal bagi kehidupan oragnisme air. Pada umumnya terdapat antara 7 samapi 8,5. Kondisi perairan yang bersifat sangat asam  maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisme karena akan menyebabkan terjadinya gangguan metabolism dan respirasi (Barus, 2002).

Sebagian besar biota akuatik sensitive terhadap perubahan pH dan menyukai pH sekitar 7-8,5. Nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan misalnya proses nitrifikasi akan berakhir jika pH rendah. Toksisitas memperlihatkan peningkatan pH rendah (Effendi, 2003).

Konsentrasi ion hydrogen (H+) dalam suatu cairan dikatakan dengan pH. Organisme sangat sensitive terhadap perubahan ion hydrogen. Pada proses penjernihan air limbah pH menjadi indicator untuk meningkatkan efisiensi proses penjernihan. Air limbah pertambangan atau pertanian mengakibatkan tingginya konsentrasi ion hydrogen  sehingga membahayakan kehidupan air (Sutrisno dan Susiastuti, 2004).

Faktor Biologi
Produksi primer itu adalah pertama dalam rantai makanan atau jaring makanan. Produksi primer  itu adalah laju produksi bahan baku tanaman oleh fotosintesis yang biasanya diukur atau dinyatakan 9º (terikat) tiap permukaan air pertahun atau perhari. Oleh karena produksi primer tersebut diperlukan nutrient berupa nitrat dan fosfat dan sinar matahari (Brotowidjoyo et al, 1999).

Organisme kadang-kadang dapat tumbuh secara eksplosif dalam waktu singkat yang disingkat “blom” sebagai respon dari kondisi local bloaming dinoflagellata menimbulkan “reatide” yang biasa terjadi di daerah pantai (perairan tropis). Jenis blue green algae juga dapat tumbuh secara eksplosif dan manghasilkan blooming pada musim panas terutama danau lautan tropis (Herawati,1989).

Berdasarkan pengalaman dapat dibedakan antara kekeruhan yang disebabkan oleh plankton dan kekeruhan yang disebabkan factor lain. Namun demikian perlu diingat bahwa blooming plankton tidak selalu berwarna hijau. Dapat pula berwarna merah, coklat dan hitam keadaan ini tidak baik karena konsentrasi oksigen terlarut akan menjadi masalah (Mahmudi, 2005).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem Sungai
Faktor Fisika
Sungai alami terbentuk oleh sumber air tanau atau oleh air permukaan tanah (surface water run-off). Dalam perjalanan arus maka air sungai it uterus-menerus mangalami perubahan karena larutan benda-benda organic, erosi tanah dan deposisi seperti pada danau, sungai-sungai juga mengalami pola evolusi dan berakibat perubahan fauna, termasuk ikan, mengikuti tingkatan kecepatan arus seperti arus terpotong, arus terjun, utekan air dan sebagainya (Brotowidjoyo, 1995).

Jika tegangan geser di sungai bagian bawah meningkat, maka ukuran rata-rata partikel-partikel mati akan menurun, partikel yang lebih besar mengendap ke dasar sungai. Jadi disungai bagian hilir ukuran rata-rata partikel yang terdapat di dasar sungai juga menurun, meskipun jumlah dan jenis endapan yang mati berkaitan dengan jenis dan tingkat singkapan sumber-sumber endapan yang ada, misalnya kemiringan, tepi sungai dan jalan-jalan serta debit air (Whitten et all, 1995).

Faktor Kimia
Walaupun organisme di aliran air lebih menghadapi eksterm, dalam hal ini suhu dan arus, deibandingkan dengan organisme kolam, tetapi pada kondisi alam oksigen biasanya tidak amat bervariasi. Karena aliran air biasanya dangkal, luas permukaannya yang berhubungan dengan udara dan gerakan tetap. Aliran air biasanya mengandung oksigen dalam jumlah yang cukup, bahkan dalam keadaan tanpa tanaman hijau (Odum, 1993).

Adanya masukan bahan-bahan tersebut yang dihasilkan oelh kegiatan penduduk di sekitar DAS Berantas sampai batas-batas tertentu tidak akan menurunkan kualitas air sungai. Namun demikian apabila beban masukan bahan-bahan terlarut tersebut melebihi kemampuan sungai untuk membersihkan diri sendiri (self purification) maka timbul permasalahan yang serius yaitu pencernaan perairan sehingga berpengaruh negative terhadap kehidupan biota perairan dan kesehatan penduduk yang memanfaatkan air sungai tersebut (Handayani dkk, 2001).

Faktor Biologi
Dengan cara serupa keadaan fisik danau-danau dan sungai-sungai juga berubah dari hari ke hari dan antara satu musim ke musim lainnya. Karena itu, jelas bahwa beberapa penelitian tentang plankton sering tidak dapat memberikan lebih dari kesan sejenak tentang keadaan yang ada (Mulyadi, 1985 dalam Whitten et al, 1995).

Definisi Benthos
Organisme benthos adalah binatang yang relative  besar dan sebagian siklus hidupnya berada di dalam atau substrat air. Adapun yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah cacing, serangga air, anelida, moluska dll. Beberapa spesies nyamuk, lalat midges dan pada umumnya termasuk kelompok yang dapat mengganggu kesehatan (Sutrisno dan Sucrastuti, 2004).
Makrobenthos juga sering didefinisikan benthos yang ukurannya cukup besar untuk bertahan pada ayakan dengan ukuran pori-pori 500 mikrometer (0,5 mm). Makrobenthos merupakan benthos yang berukuran lebih dari 1 mm yang biasanya berupa siput, kepiting, tiram air tawar, kerang dan termasuk larva serangga (Alwi, 2009).

Ciri-ciri Benthos
Makrozoobenthos dapat bersifat toleran maupun bersifat sensitive terhadap perubahan lingkungan. Organisme yang memiliki toleran yang luas akan memiliki penyebaran yang luas juga. Sebaliknya organisme yang kisaran toleransinya sempit (sensitive) maka penyebarannya juga sempit (Hakim, 2009).

Menurut Sudajanti dan Wijami (2006), benthos makro invertebrate:
-  Komunitas makroinvetebrata mempunyai yang berbeda terhadap berbagai tipe pencemaran dan mempunyai reaksi yang cepat.
-  Ditemukan melimpah di perairan, terutama di ekosistem sungai, dipengaruhi oleh berbagai tipe polutan yang ada.
-  Mempunyai keanekaragaman yang tinggi dan mempunyai respon terhadap lingkungan yang stress.
-  Hidup melekat di dasar perairan.
-  Mempunyai siklus hidup yang panjang.

Keberadaan hewan benthos pada suatu perairan sangat dipengaruhi oleh berbagai factor lingkungan, baik biotik maupun abiotik. Faktor biotic yang berpengaruh diantaranya adalah produsen yang merupakan salah satu sumber makanan bagi benthos dalam komunitas. Adapun factor abiotik adalah fisika kimia air yang diantaranya suhu, arus, oksigen. Kebutuhan oksigen biologi dan kimia, serta kandungan nitrogen ke dalam air dan subtract (Hakim, 2009).

Peranan Benthos di Perairan
Menurut Musa dan Yanhar (2006), bahwa peranan benthos di perairan adalah:
-  Mendaur ulang bahan organic.
-  Membantu proses mineralisasi.
- Penting kedudukannya dalam rantai makanan (dipakai untuk menduga kualitas kesuburan perairan).
-  Indikator pencernaan.

Dalam mempelajari sifat organisme benthos bermanfaat dalam mendeteksi masalah pencernaan air. Pada dasarnya tidak ada organisme yang memberikan reaksi sama pada pencernaan karena adanya hubungan lingkungan yang sangat kompleks antara factor genetic dengan parameter kualitas air (Sutrisno dan Sudartuti, 2004).

Hewan benthos hidup relative menetap, sehingga baik digunakan sebagai petunjuk kualitas lingkungan karena selalu kontak dengan limbah yang masuk habitatnya. Kelompok hewan tersebut dapat lebih mencerminkan adanya perubahan factor-faktor lingkungan dari waktu ke waktu karena hewan benthos terus menerus berada dalam air yang kualitasnya berubah-ubah (Hakim, 2009).

Jenis-jenis Benthos di Perairan
Benthos yang terdiri dari binatang yang berasosiasi dengan dasar sungai atau danau dan subtract lainnya, misalnya larva serangga, moluska, sejenis udang, kepiting dan protozoa-protozoa yang tidak berenang (Whitten et all, 1995).

Menurut Odum (1993), benthos organisme yang melekat atau beristirahat pada dasar atau hidup di air dasar endapan. Binatang benthos dapat dibagi berdasarkan cara makanannya menjadi pemakan penyaring (seperti kerang) dan pemakan deposit (seperti siput).

Definisi Plankton
Plankton merupakan oragnisme hidup yang melayang-layang dalam air laut atau tawar dan pergerakannnya secara pasif tergantung pada angin dan arus dan gerakan air (Herawati, 1989).

Plankton ialah semua kumpulan organisme air baik hewan maupun tumbuhan yang berukuran sangat kecil biasanya mikroskopis, mempunyai kekuatan atau gerakan yang relative kecil atau lemah dan sangat dipengaruhi oleh gelombang arus dan gerakan air (Errawati et al, 2002).
Plankton adalah tanaman (phytoplankton) dan binatang (zooplankton) yang biasanya berenang  atau terapung di perairan dan gerakannya mengikuti air. Phytoplankton terdiri dari algae dan bacterial sel tunggal dan dapat membentuk koloni atau filament. Zooplankton termasuk protozoa, rolifer, cladozerans dan copepod (Sutrisno dan Sudartuti, 2004).

Ciri-ciri Plankton
Fitoplankton merupakan tumbuhan yang paling luas tersebar dan menghasilkan karbon ton mikropkopis terapung-terapung, mengandung klorofil dan menerima energy untuk tumbuhnya melalui fotosintesis. Ukuran 2-200µ, bentuk bermacam-macam bahkan sering berbentuk aneh zooplankton merupakan hewan yang bersifat herbivore atau karnivora, besar zooplankton itu 20-500µ, banyak yang trasparan dan indah. Beberapa jenis jumlahnya mengagumkan contihnya: copeda 70-90% dari zooplankton yang tertangkap (Brotowidjoyo et al, 1999).

Phytoplankton menghasilkan energy melalui proses fotosintesis menggunakan bahan anorganik dan sinar matahari. Sedangkan zooplankton adalah konsumen pertama yang memperoleh energy dari phytoplankton (Sutrisno dan Sudartuti, 2004).

Sebagian besar organisme phytoplankton adalah uniselular. Kolonis phytoplankton terdiri dari sel individu yang biasanya uniform. Beberapa spesies dari green dan blue green alagae merupakan filamentous algae system sel yang menyerupai benang. Sedangkan beberapa spesies dari diatom dan dinoflagellata mempunyai sel yang berhubungan sehingga berbentuk rantai sel (Herawati, 2009).

Peranan Plankton di Perairan
Plankton (phytoplankton) sebagian besar merupakan organisme autotropik dan menjadi produsen primer dari bahan organic pada habitat aquatic. Komponen lain dari plankton adalah hewan heterotropic (natutionally dependent) yang disebut zooplankton. Dengan demikian phytoplankton bersifat sebagian atau baseline dari jaring-jaring pada lingkungan perairan (Herawati, 1989).

Plankton baik fitoplankton maupun zooplankton mempunyai peranan yang penting dalam perairan, karena plankton menjadi bahan makanan bagi berbagai jenis hewan perairan (Ermawati et al, 2002).
Siklus hidup phytoplankton yang pendek menyebakan cepat sekali member reaksi terhadap perubahan kulitas air yang disebabkan oleh pencemaran. Diperairan yang jernih hidup spesies yang berbeda dengan perairan yang tercemar berat atau ringan. Plankton merupakan indicator yang peka terhadap perubahan kulaitas air akibat pencemaran (Sutrisno dan Sudartuti, 2004).

Jenis Plankton di Perairan
Plankton terbagi menjadi dua kelompok utama yaitu fitoplankton yang fitoplankton yang mempunyai klorofil dan mampu berfotosintesis. Zooplankton merupakan hewan renik herbivore maupun karnivora (Suherman, 2002).

Selain terdiri dari beberapa jenis ganggang, fitoplankton juga mencakup flagellate, diatome dan ganggang hijau-biru. Zooplankton merupakan bersifat herbivore atau karnivora, besar zooplankton itu 20-500µ, banyak yang transparan dan indah (Kimbal,1996).

Popular Posts

Followers